Band black metal asal Yunani NAER
MATARON merilis pernyataan yang menegaskan bahwa mereka bukanlah band
politik. Pernyataan ini dikeluarkan menyusul terpilihnya bassist mereka
Giorgos Germenis sebagai anggota perlemen Yunani.
Naer Mataron (atas) dan Giorgos Germenis (bawah) |
Dalam pernyataannya, NAER MATARON mengatakan bahwa mereka tetap merupakan band black metal dan bukan merupakan band politik. “NAER MATARON masih tetap menjadi band black metal murni dan bukan merupakan band politik. Setiap anggota band kami berhak untuk memegang kepercayaannya masing – masing dan bertindak sesuai kepercayaannya. Oleh karenanya, jika ada kegiatan politik legal yang dilakukan oleh seorang personil, itu merupakan pilihan pribadinya dan kami menghormati hal itu. Segala usaha yang meletakkan NAER MATARON dalam agenda politik akan ditolak oleh band. Selain itu, setiap tuduhan atau anggapan yang salah terhadap band akan berakibat pada tindakan legal atas nama kami. Band tetap berada dalam lingkup black metal dan black metal adalah musik ekstrim, bukan politik.” Demikian pernyataan NAER MATARON melalui halaman Facebook mereka.
Bassist NAER MATARON, Giorgos Germenis
atau yang dikenal dengan nama panggung Kaiadas terpilih sebagai wakil
dari partai Golden Dawn yang digambarkan sebagai partai politik sayap
kanan paling ekstrim di Eropa. Partai yang dianggap berhaluan neo-Nazi
ini memenangkan 7 persen suara dalam Pemilu Yunani 6 Mei 2012 lalu.
Suara sejumlah itu sudah cukup bagi mereka untuk mendapatkan kursi di
parlemen.
Dalam interview belum lama ini, Giogos
Germenis mengatakan bahwa sebenarnya ada solusi mudah bagi permasalahan
ekonomi yang kini tengah dialami oleh Yunani. “Usaha pabrik di Yunani
harus bangkit kembali. Cerobong – cerobong asap harus berasap lagi.
Imigran ilegal harus angkat kaki. Jika imigran ilegal – yang jumlahnya
mencapai lebih dari 3 juta orang - pergi dari sini, maka akan ada 3 juta
lapangan kerja untuk para rakyat Yunani.” Demikian kata Giorgos.
Salah satu agenda Golden Dawn adalah
mengeluarkan semua imigran gelap/ilegal dari Yunani. Mereka bahkan
menyerukan pemasangan ranjau darat di sepanjang perbatasan dengan Turki,
di mana kebanyakan imigran gelap/ilegal memasuki Yunani.
Lebih lanjut Giorgos juga mengatakan
bahwa bangsa Yunani bisa berdiri sendiri tanpa bantuan Uni Eropa. “Kami
dari partai Golden Dawn berpendapat bahwa Yunani sebenarnya adalah
negara yang kaya. Dalam rangka membangun kembali negara ini, kita harus
melakukan revitalisasi terhadap pabrik – pabrik kita. Dengan cara ini,
kita bisa berdiri sendiri. Kita tak akan butuh Uni Eropa atau siapapun.
Kita hanya butuh rakyat Yunani.”
Yunani, negara yang terletak di Eropa
selatan ini memang tengah mengalami krisis ekonomi dan politik sejak
akhir 2009. Pemilu Yunani pada 6 Mei 2012 lalu tidak menghasilkan
sesuatu yang signifikan. Tidak ada satu partai pun yang mendapatkan
suara mayoritas untuk dapat membentuk pemerintahan. Jika pemerintahan
baru tidak terbentuk juga, bulan depan Yunani kemungkinan akan melakukan
pemilu lagi.
Partai ekstrimis Golden Dawn memenangkan
21 kursi dari 300 kursi parlemen, memperoleh suara hampir 7 persen.
Meski hanya mendapatkan 7 persen suara, jumlah itu dinilai sebagai
sebuah prestasi, karena sebelumnya, Golden Dawn hanya mendapatkan 0,29
persen suara dalam pemilu 2009. Ini juga pertama kalinya sejak tahun
1974 ada kelompok neo-Nazi berhasil duduk dalam parlemen Yunani. Namun
Golden Dawn menyangkal partainya beraliran neo-Nazi dan menuduh media
Yunani maupun asing telah memburuk-burukkan agenda partai mereka yang
bersifat nasionalis. (azr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar