WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG INI... semoga bermanfaat...

Rabu, 27 Februari 2013

HEAVEN SHALL BURN Luncurkan Lagu Baru via Online Puzzle


Metaller asal Jerman HEAVEN SHALL BURN akan merilis album barunya “Veto” pada 19 April 2013. Sebuah lagu baru pun mereka luncurkan sebagai pemanasan. Lagu berjudul “Land Of The Upright Ones” ini bisa diunduh gratis, namun fans terlebih dahulu harus menyelesaikan sebuah puzzle yang disediakan.

Album “Veto” merupakan album  ketujuh Matthias Voigt dkk. Sebelas lagu dimasukkan dalam album yang akan dirilis oleh Century Media Records ini.

Artwork album baru ini menampilkan sebuah lukisan karya John Maler Collier, seniman lukis dan penulis asal Inggris yang hidup antara tahun 1850-1934. Karya John yang digunakan untuk cover HEAVEN SHALL BURN adalah “Lady Godiva” yang dibuat sekitar tahun 1897-1898.

“Itu merupakan sebuah icon jika dikaitkan dengan perjuangan keadilan sosial. Dia juga melambangkan isu kontemporer seperti yang saat ini terjadi di mana masyarakat kelas atas dikelompokkan sendiri dari lainnya dan oleh karenanya timbullah konflik. Juga merupakan sebuah cara yang hebat untuk menunjukkan pada fans kami bagaimana permasalahan dan topik masa kini bisa terefleksi dari sebuah karya masa lampau.” Ungkap gitaris Maik Weichert tentang penggunaan lukisan John Collier untuk cover album mereka.

Sementara tentang lagu “Land Of The Upright Ones”, menurut Maik lagu itu didedikasikan kepada Thomas Sankara, seorang revolusioner, tokoh militer dan ex-presiden Burkina Faso yang kerap dianggap sebagai Che Guevara-nya Afrika.

Maik pun mengaku sudah tak sabar ingin segera memainkan lagu-lagu di album baru ini secara live. “Kami sudah tak sabar ingin memainkan [lagu-lagu] album ini kepada orang-orang. Hasilnya sangat beragam. Melodius, emosional dan sekaligus brutal.” Ujarnya. Kata-kata Maik mungkin ada benarnya. Setidaknya itu tercermin dari lagu baru “Land Of The Upright Ones” yang mereka luncurkan.

So silakan kunjungi website ini dan selesaikan puzzlenya untuk bisa mengunduh gratis lagu baru mereka. Puzzlenya berupa mengatur kepingan-kepingan batu [stone] dalam urutan tertentu sehingga menjadi satu rangkaian lagu. Sekadar clue, keping kelima dalam puzzle tersebut adalah keping yang letaknya paling akhir. Jika semua kepingan puzzle sudah tertata dengan benar, maka lagu baru mereka pun bisa diunduh.

Memberikan teka-teki/puzzle atau permainan lainnya kepada fans sebelum mengunduh lagu tergolong sebuah cara yang kreatif. Setidaknya band mengajak para fansnya untuk sedikit ‘berusaha’ agar bisa mendengarkan lagu baru mereka. Cara ini juga pernah dilakukan oleh Alice In Chains ketika merilis single “Hollow” Desember 2012 lalu.

Untuk mendukung album barunya, HEAVEN SHALL BURN telah merencanakan beberapa show perilisan di Eropa yang akan dilakukan pada bulan April, yaitu di Leipzig [Jerman], Vienna [Austria] dan Zürich  [Swiss]

Videoklip "A Bruxa" dari BEFORE CRUSH, Band Metal Asal Angola


Kalau bicara musik metal, jarang sekali benua Afrika disebut-sebut. Kawasan ini memang seperti dilupakan dalam banyak hal termasuk dalam skena musik cadas. Tapi bukan berarti tak ada band metal yang berasal dari Afrika meski memang tak banyak.


Adalah BEFORE CRUSH, sebuah band metalcore asal Republik Angola yang tahun lalu merilis sebuah klip berjudul “A Bruxa”.

Lagu “A Bruxa” berasal dari EP mereka “Idolos Ancorados” yang dirilis secara independent pada 2010. EP berisi lima lagu ini menggunakan bahasa Portugis, bahasa keseharian mereka karena memang Angola dulunya adalah jajahan orang-orang Portugis.

Secara konsep, klip "A Bruxa" agak-agak mirip dengan klip “Stick Stickly” milik Attack Attack!. Tapi ini bukan klip pertama BEFORE CRUSH, karena pada 2011 mereka sudah sempat meluncurkan klip untuk lagu "A Grande Conquista".

Sebelum merilis EP "Idolos Ancorados" mereka sempat merilis beberapa single sejak tahun 2008. Secara musikal, BEFORE CRUSH lebih condong ke metalcore dengan sisipan melodic. Performa mereka cukup lumayan, hanya saja sektor clean vocal nampaknya butuh improvement.

Terbentuk pada 2006 di Benguela, sebuah kota di bagian barat Angola, band ini membawakan tema-tema lagu yang motivatif seperti perjuangan dan pemikiran yang positif tentang kehidupan. Mereka tidak menulis tentang betapa hancurnya dunia atau hal-hal negatif lainnya. Awalnya mereka menggunakan nama Nightmare Today namun sejak 2010 berubah menjadi BEFORE CRUSH.

BEFORE CRUSH digawangi lima orang personil yaitu Wilson Portela [bas], Daniel Portela [drums], Ary [gitar], Costinha Cassoma [gitar] dan Ladino Cumpanhe [vokal]. Formasi ini terbentuk sejak 2010.

Meskipun ada beberapa band metal asal Afrika seperti Absence Of Light [Kenya],  Vale Of Amonition [Uganda] atau Crackdust [Botswana], kawasan ini relatif masih sepi dari pembicaraan dalam skena metal. Jarang sekali ada band yang memasukkan negara Afrika dalam daftar tur mereka, kecuali tentunya satu negara di ujung selatan bernama South Africa, di mana mereka punya festival musik Ramfest.

Ramfest sendiri baru tahun 2007 mulai diadakan dengan line-up band-band lokal. Pada 2012 festival ini bisa mendatangkan band internasional seperti In Flames. Dan tahun ini mereka berhasil memboyong Bring Me The Horizon.

SLAYER Jalani Tur Australia Tanpa Dave Lombardo


Sebuah keretakan terjadi dalam tubuh SLAYER beberapa hari sebelum raksasa thrash itu berangkat tur Australia. Sang drummer Dave Lombardo diumumkan tidak ikut dalam rombongan yang berangkat ke negeri kanguru. Permasalahan sistem finansial dalam band menjadi penyebab Dave tidak diajak dalam tur kali ini.

Tentu ini bukan kabar yang menggembirakan bagi fans SLAYER, terlebih yang berada di Australia.Dave Lombardo sempat menyinggung tentang income yang mereka peroleh tahun lalu. Menurutnya, dari total pemasukan tur SLAYER tahun lalu, para personil SLAYER hanya dapat 10% dibagi berempat. Melalui Facebooknya, drummer berdarah Kuba itu menuliskan bahwa sebagian besar pemasukan tur SLAYER tahun lalu habis untuk biaya-biaya profesional seperti biaya managemen. Berikut pernyataannya.

    “Aku meminta maaf kepada para fans di Australia yang sudah beli tiket untuk tur [kami] dan sudah berharap melihatku di belakang perangkat drum.”

    “Pada tanggal 14 Februari aku diberitahu bahwa aku tidak akan main drum untuk tur Australia. Aku merasa sedih dan terkejut dengan hal itu.”

    “Tahun lalu aku menemukan bahwa 90% pemasukan tur SLAYER dihabiskan untuk bayar ini itu, termasuk biaya profesional untuk managemen. Jumlahnya sampai jutaan dollar dan sisanya hanya 10% bahkan kurang yang dibagi untuk kami berempat. Dalam pandanganku, ini bukan cara melakukan bisnis yang benar. Aku coba memperbaiki hal itu, aku beritahu teman-teman bandku. Lalu aku dan Tom [Araya] menyewa seorang auditor untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi kami kesulitan karena ada beberapa informasi dan dokumen yang tidak boleh kami akses."

    “Aku menghabiskan Natal dan Tahun Baru lalu sambil merenung bahwa aku sudah tur kemana-mana tahun 2012 tapi tidak mendapat bayaran [kecuali sebagian kecil uang DP] ataupun mendapat penjelasan dari akuntan yang layak tentang kerja kerasku selama setahun penuh. Intinya, aku diberitahu bahwa aku tak akan dibayar sampai aku setuju dengan  kontrak jangka panjang yang tidak ada jaminan tertulisnya tentang seberapa banyak atau atas dasar apa managemen meminta komisi [bagiannya]. Juga tak ada jalan bagiku untuk mengakses keadaan finansial atau catatan-catatan tentang itu. Aku juga dilarang melakukan interview atau membuat pernyataan terkait dengan band.”

    “Hari Senin lalu [18 Februari], aku latihan dengan Kerry [King] dan Tom untuk tur Australia. Aku juga menawarkan model bisnis baru yang kurasa akan lebih baik untuk SLAYER ke depannya, agar kami bisa terus melakukan yang terbaik untuk para fans. Tapi Kerry jelas-jelas tidak tertarik untuk melakukan perubahan. Dia bahkan bilang kalau aku masih mempermasalahkan hal itu, dia akan mencari drummer lain. Hari Kamis [21 Februari], aku datang ke latihan jam 1 siang. Tapi Kerry tidak muncul. Sorenya sekitar jam 6:24 aku mendapat email dari pengacara yang isinya aku telah digantikan untuk show-show di Australia.”

    “Aku masih tetap berharap kami bisa menyelesaikan permasalahan ini. Sekali lagi aku minta maaf kepada semua fans kami di Australia yang sudah membeli tiket namun akhirnya tak bisa melihat kami bertiga, personil original SLAYER. Semoga lain kali aku bisa bertemu kalian.”

SLAYER memang sudah mengumumkan bahwa Dave Lombardo tidak akan ikut dalam tur Australia dan posisinya akan digantikan oleh Jon Dette. Atas pernyataan Dave Lombardo tersebut, SLAYER pun merilis tanggapan bahwa mereka tidak sepakat dengan permasalahan finansial dan urutan kejadian yang disebut-sebut oleh Lombardo.

    “Jon Dette akan bermain drum dalam tur Australia, mulai hari Sabtu ini [23 Februari] di Brisbane. Sedangkan tentang pernyataan Dave Lombardo, SLAYER menyatakan tidak setuju dengan isi pernyataan dan urutan kejadian yang diurai Tuan Lombardo tersebut. Yang sebenarnya terjadi, Tuan Lombardo muncul di band kurang dari seminggu sebelum berangkat tur Australia dan menawarkan sebuah term terkait [kompensasi] dirinya yang bertentangan dengan apa yang sudah ada sebelumnya. Band akhirnya tak bisa menyelesaikan permasalahan ini dalam waktu yang teramat singkat sebelum berangkat ke Australia. SLAYER berterima kasih kepada para fans di Australia atas pengertian mereka terhadap perubahan mendadak ini dan ingin segera menemui para fans dalam show-show nanti.”

Ini bukan pertama kalinya Dave Lombardo bermasalah dengan personil SLAYER lainnya. Dave juga menjadi orang yang paling sering keluar masuk band. Tahun 1986, Lombardo pernah keluar dari band juga karena isu finansial, meskipun kemudian dia gabung lagi tahun 1987. Tahun 1992 dia keluar lagi, kali ini karena tidak cocok dengan personil lainnya, terutama Kerry King.

Paul Bostaph [Exodus, Forbidden] dan Jon Dette [Testament, Killing Machine] bergantian menjadi drummer SLAYER selama 10 tahun setelah Lombardo keluar. Pada 2002, Lombardo kembali lagi ke band. Meski awalnya hanya dimaksudkan sebagai drummer sementara, faktanya dia terus bersama SLAYER hingga kini.

Sementara untuk Jon Dette, drummer satu ini memang pernah bermain bersama SLAYER tahun 1996-1997 meski hanya sebagai drummer tur. Jon antara lain pernah tampil bersama SLAYER dalam gelaran Ozzfest 1996. Jon Dette saat ini juga sedang menjadi drummer temporer bagi Anthrax yang untuk sementara waktu tidak bisa mengunakan tenaga Charlie Benante karena satu dan lain hal.

Tanggapan sesama musisi

Permasalahan yang dialami SLAYER ini ternyata mendapat respon dari para musisi metal. Sebagian merasa menyayangkan kalau SLAYER harus kembali pecah. Apalagi dalam dua tahun terakhir gitaris Jeff Hanneman tidak bisa aktif dalam band karena belum sembuh dari sakitnya. Sementara sebagian lainnya nampak menyalahkan Kerry King yang dianggap terlalu dominan di SLAYER.

“Semoga ini bukan seperti yang kuduga, dan semoga mereka bisa menyelesaikannya. Dave adalah seorang master dan menjadi bagian besar dari band seperti juga personil lainnya. Aku benar-benar berharap mereka bisa menyelesaikan permasalahan ini, karena kalau tidak, akan ada banyak fans yang kecewa.” Kata Russ Strahan, ex-gitaris Pentagram, band metal asal Amerika.

Russ juga mencoba mengingatkan Kerry King bahwa apa yang dia miliki saat ini sudah melebihi apa yang diinginkan kebanyakan musisi. “Sebagai catatan akhir, aku bahkan belum mampu membeli gitar American BC Rich seharga USD 5.000 atau harus bekerja dari jam 9 hingga jam 5 [9-5] agar bisa punya uang untuk membelinya. Jadi lihatlah seperti ini, Kerry. Kamu punya barang-barang yang lebih keren dibandingkan kebanyakan dari kami.” Kerry King memang salah satu gitaris yang punya beberapa gitar signature dari B.C. Rich.

Musisi lain yang juga menganggap Kerry arogan adalah Bård G. Eithun a.k.a Faust, drummer band black metal Norwegia, Emperor. “Kerry, berhentilah bikin masalah dan sadari bahwa Lombardo juga sama besarnya dibandingkan dirimu sendiri. Bahkan mungkin lebih besar.” Katanya.

Sementara Alex Skolnick, gitaris Testament merasa kecewa dengan kondisi SLAYER. Sebagai teman, dia tak ingin SLAYER menjadi limbung. “Berita yang mengecewakan. Aku bertemu dengan Dave dan Kerry di [acara] NAMM [National Association of Music Merchants] beberapa waktu lalu. Tak pernah kukira akan jadi begini. Aku tak bisa berkomentar tentang urusan orang lain, tapi sebagai fan dan juga teman mereka, aku tak ingin melihat mereka berantakan.” ujarnya.

Memang masih belum jelas apakah Dave Lombardo akan kembali lagi ke SLAYER atau tidak setelah tur Australia selesai. Tapi Lombardo masih berniat menyelesaikan masalah ini bersama personil lainnya.

Kondisi SLAYER beberapa tahun terakhir memang sedang kurang baik. Sakit yang menimpa Jeff Hanneman, penggarapan album yang belum kunjung selesai, dan kini keretakan dengan Dave Lombardo adalah beberapa permasalahan yang dialami mereka. Dalam beberapa kesempatan, Kerry King juga sempat mengeluarkan komentar yang seperti menjelaskan bahwa kondisi bandnya memang sedang tidak harmonis. Kerry juga terkesan kurang peduli dengan kondisi Jeff Hanneman.

Dalam tur Australia kali ini, SLAYER akan tampil di lima kota yaitu Brisbane, Sydney, Melbourne, Adelaide dan Perth dalam rangkaian Soundwave Festival. Praktis hanya dua personil original yang ikut dalam perjalanan kali ini, yaitu Tom Araya dan Kerry King. Dua personil lainnya adalah tour musician Gary Holt [gitar] dan Jon Dette [drum].

Bassist Adam Duce Keluar Dari MACHINE HEAD


Kabar perpisahan tak terduga muncul dari MACHINE HEAD. Band asal Bay Area San Francisco itu sudah tidak lagi diawaki oleh bassist original Adam Duce. Band mengatakan bahwa perpisahan itu dilakukan secara baik-baik. Meski demikian tak disebutkan tentang sebab mengapa Adam sampai keluar.

Adam Duce
MACHINE HEAD sudah mengumumkan keluarnya Adam Duce dari barisan mereka pada 22 Februari 2013 di website mereka.

    “MACHINE HEAD dan bassist Adam Duce sudah tidak bersama lagi. Perpisahan ini dilalui secara baik-baik dan MACHINE HEAD berharap semoga Adam mendapatkan yang terbaik dalam perjalanannya saat ini maupun di masa mendatang. Band akan tetap jalan dengan tiga personil dan sudah mulai menulis materi untuk album baru, sebagai follow up dari [album sebelumnya] “Unto The Locust”. Diperkirakan akhir 2013 sudah bisa dirilis.”

Tidak disebutkan tentang sebab-sebab keluarnya Adam Duce dari band. Namun Adam memang sempat menyatakan bahwa dia belakangan merasa tak betah di MACHINE HEAD. Ucapannya yang dimuat oleh media Belanda FaceCulture tahun 2012 lalu mungkin bisa dijadikan patokan. “Aku melakukan ini untuk bersenang-senang. Jikapun tidak berhasil dan aku juga tak dapat uang dari sini, itu bukan masalah. Tapi kalau sudah tak menyenangkan, maka aku tak mau melakukannya lagi. Aku tak berharap menjadi kaya dari sini, aku cuma mau senang dan membuat musik-musik bagus.” Ungkapnya.

Adam juga merasa kurang nyaman dalam proses penulisan dan penggarapan album terakhir MACHINE HEAD “Unto The Locust” [2011]. Adam mengaku terpaksa agak menjauh dari proses yang berlangsung hingga tiba saatnya urusan bass dilaksanakan. Dia juga bilang bahwa ada banyak riff dan musik yang telah dibuatnya namun tak dipakai oleh band.

“Aku membuat banyak musik atau riff. Tapi Robb [Flynn, vokal] tak tahu bagaimana membuat vokal di riff yang kubuat, dan akhirnya tidak jadi dipakai. Aku menulis lirik, aku berikan padanya halaman demi halaman tapi biasanya yang terjadi kemudian, dia akan membongkar pasang liriknya, memakai sebagian saja dari lirik-lirik itu..’Aku akan ambil bagian ini, lalu kutambahkan di sini’ ..ya semacam itulah. Padahal itu lirik-lrik yang sangat bermakna bagiku.” Ungkap Adam.

Dia pun akhirnya berhenti memberikan lirik kepada Robb. Menurutnya Robb memang sempat marah kepadanya. “Tapi memang begitu kejadiannya” ujar Adam tentang teman lamanya yang dulu bersama-sama membentuk MACHINE HEAD itu.

Pemikiran tentang keluar dari MACHINE HEAD sebenarnya sudah beberapa kali muncul di benak Adam . Tapi menurutnya itu bukan pemikiran yang menjadi miliknya saja. “Sebenarnya terkadang Robb juga kepikiran mau keluar. Dave[McClain, drum] juga demikian. Sebenarnya pemikiran untuk keluar itu ada dalam benak semua orang dalam waktu-waktu tertentu.”

Masih belum jelas siapa yang akan menggantikan Adam di MACHINE HEAD. Namun mereka –sesuai pernyataan  di atas- mengaku belum akan mencari pengganti Adam untuk sementara waktu.

Adam Duce merupakan salah satu orang yang ikut membentuk MACHINE HEAD pada 1991 di Oakland, salah satu kota besar di kawasan San Francisco Bay Area, California. Bersama Robb Flynn, Adam  membesarkan MACHINE HEAD dengan rilisan tujuh buah album sejak 1994 hingga 2011. Keluarnya Adam membuat Robb Flynn kini menjadi satu-satunya personil original yang tersisa di dalam band